Unic29.com - Seorang perempuan Brasil lolos dari maut dalam hitungan kurang dari seinci setelah suaminya tanpa sengaja menembak dia tepat di mulutnya dengan senjata tombak (
harpoon) pekan ini, kata pihak berwenang.
Dilansir
kompas, Elisangela Borborema Rosa (28 tahun) sedang berada di dapur bersama suaminya di kota pesisir Arraial do Cabo, Senin (6/5/2013) malam, saat sang suami membersihkan senjata tombak itu, demikian menurut otoritas kesehatan negara bagian Rio de Janeiro. Namun, senjata itu tiba-tiba meletus dan tombaknya meluncur ke mulut, rahang, dan akhirnya bersarang di tulang belakang leher perempuan itu, kata para petugas dalam sebuah pernyataan.
Ia pun segera dibawa ke rumah sakit. "Ini kasus pertama jenis ini yang kami dapati di rumah sakit," kata Allan da Costa, ahli bedah saraf yang mengoperasi perempuan itu. "Keluarbiasaan kecelakaan ini adalah ujung tombak menembus daerah antara bagian atas tulang rawan dan tulang belakang. Jika benda itu mengenai 1 cm saja ke sisi yang satu, pasien akan lumpuh. Jika benda itu mengenai 1 cm ke sisi yang lain atau mencapai sebuah arteri ke otak, dia pasti sudah tewas."
Para dokter kini mengawasi kondisi perempuan itu. Dia sudah bisa menggerakan dua sisi tubuhnya tetapi masih sedikit mengalami kesulitan di sisi kanan. Da Costa mengatakan, "Jika semuanya berjalan lancar, dia akan pulang dalam seminggu."
Seorang petugas polisi di Arrial do Cabo mengatakan melalui telepon bahwa para petugas kini menyelidiki kasus itu. "Semuanya menunjukkan bahwa itu kecelakaan, tapi kami sedang menyelidiki. Kami tidak berpikir suaminya mencoba membunuhnya," kata petugas itu. "Tapi begitu dia sepenuhnya pulih, kami akan dapat menanyakan dan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang terjadi."
Ini bukan kecelakaan senjata tombak pertama di negara tersebut tahun ini. Bulan lalu, Bruno de Souza Barcellos Coutinho, 34 tahun, sedang membersihkan tombaknya ketika senjata itu mendadak meletus dan menusuk sudut mata kiri dan tengkoraknya. Dia dilarikan ke rumah sakit setempat dalam keadaan masih sadar dan setelah operasi empat jam, dokter mengangkat benda itu tanpa ada kerusakan pada otak pria tersebut.
Dalam kasus Coutinho, seorang ahli bedah saraf mengatakan, tombak itu hanya dalam hitungan milimeter dari sejumlah arteri penting.