Nelson Mandela saat berpidato di London (April 2001). Atas jasa dan kegigihannya membela hak masyarakat, ia dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian di tahun 1993. REUTERS/Jonathan Evans
Muncul surat wasiat yang telah ditulis Nelson Mandela pada selembar kertas A4. Di dalam surat tersebut, Mandela meminta untuk dimakamkan di lereng bukit terpencil di rumah leluhurnya di Qunu.
Seperti yang dilaporkan
Daily Mail, mantan Presiden Afrika Selatan, yang saat ini berusia 94 tahun, itu masih dalam kondisi kritis, namun tetap stabil di rumah sakit di Pretoria. Ia telah menghabiskan waktunya selama 23 hari terakhir untuk dirawat karena infeksi paru-paru yang dideritanya.
Pada bulan Januari 1996 saat masih menjabat sebagai presiden, Mandela dilaporkan telah menyusun surat wasiat. Dalam suratnya, ia meminta, jika suatu saat meninggal, Mandela meminta pemakaman yang sederhana di dekat desa tempat ia dibesarkan di Qunu. Mandela juga ingin dikuburkan di wilayah keluarganya, hanya memakai nisan sederhana untuk menandai lokasi makamnya.
Seorang teman lama Mandela mengatakan kepada
Afrika Selatan Mail dan
The Guardian, "Dia tidak pernah menginginkan sesuatu yang mewah untuk upacara kematiannya. Walaupun terdapat kenyataan bahwa penjualan buku Mandela,
Long Walk To Freedom, dan karya seni lainnya telah membuatnya mendapatkan royalti jutaan dolar, hal ini tak membuat Mandela ingin bermewah-mewah."
Dilaporkan juga bahwa pada Sabtu, 29 Juni 2013, Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan First Lady Michelle Obama bertemu dengan anggota keluarga Mandela. Namun mereka tidak akan mengunjungi Mandela di rumah sakit. Hal ini dilakukan demi menjaga kenyamanan Mandela serta keinginan dari pihak keluarga. "Saat ini kondisi mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela terus membaik," kata mantan istri Mandela, Winnie Madikizela Mandela. Madikizela juga memohon kepada media untuk memahami perasaan keluarga yang tidak ingin terdapat peliputan di rumah sakit.
s
umber:http://www.tempo.co/read/news/2013/06/30/119492308/Surat-Wasiat-Nelson-Mandela